Wabah Covid-19 sudah berlalu tapi perintang jalan untuk jembatan penghubung masih terpasang. Di area Anda juga masih?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Perintang jalan tinggalan pagebluk

Wot di atas kanal ini menghubungkan dua RW. Dari pihak RW seberang, palang yang melintang pada mulut jembatan sudah dibongkar. Adapun rantai nglèmbrèh dari sisi saya memotret masih terpasang. Perintang akses ke jembatan itu peninggalan masa pandemi Covid-19.

Dulu, tatkala angka kasus wabah sedang memuncak, banyak lingkungan membatasi orang luar masuk. Misalnya ini, sekitar 150 meter dari titian yang saya foto.

Tetapi apakah dulu segala jenis palang — dari bambu, pipa besi, hingga bambu — itu efektif? Sepanjang kaki bisa melompati ya silakan saja. Saya sih dulu tetap memutar, tidak memintas, supaya melewati pos jaga satgas Covid-19.

Lama-kelamaan petugas jaga santai, tak memedulikan pejalan kaki yang melintas, karena mereka asyik dengan ponselnya. Orang tanpa masker pun dibiarkan padahal prokes masih berlaku.

Lalu kini kenapa rantai belum dilepas? Mungkin kunci gembok hilang. Atau ingin menghalangi sepeda. Atau malah tak jelas siapa yang berwenang melepaskan rantai karena pengurus RW sudah berganti. Mungkin lho. Ini cuma dugaan.

Warisan pandemi berupa palang penghalang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *