Apa sih pentingnya debat capres?

“Debat capres itu apa ngaruh sama calon pemilih ya, Mas?” tanya Kamsi.

“Lembaga survei yang bisa ngukur. Bisa aja nggak ngaruh soalnya calon pemilih udah mantap. Nggak tau apakah semua yang ke TPS ingat hal penting dari debat capres saat kampanye,” jawab Kamso.

“Menarik nggak menarik sih. Soalnya topik udah ditentukan, durasi juga, ada moderator yang ngawal. Pokoknya isi kepala dan kemampuan ngeles akan diuji.”

“Semoga. Masing-masing punya lubang jebakan kalo ada celah dalam debat. Ganjar bisa ditanya kenapa bilang skor penegakan hukum cuma lima dari sepuluh padahal dia bekas orang pemerintah, dari partai pengusung ada menkumham, mana Mahfud menkopolhukam pula. Aneh itu kok Mahfud nggak cabut dari kabinet setelah jadi cawapres. ”

“Bowo juga nggak cabut. Kalo SBY dulu cabut, buat nyapres. Lalu lubang Bowo dan Anies apa, Mas?”

“Bowo soal HAM sama sisi etis Gibran, tapi secara hukum kan udah kuat. Adalah fakta korban penculikan ada yang ikut dia, jenderal yang dulu nyidang dan mecat sekarang dukung dia. Tapi juga fakta bahwa penculikan itu dia lakukan. Ada tangkisannya sih, dulu nggak ada mahmil untuk dia dengan putusan berkekuatan tetap, tapi buat anak buahnya ada. Menyangkut Bowo, cuma ada opini publik dan sejawat, bukan hukum.”

“Kalo Anies?”

“Adalah fakta, selama jadi gubernur dia ndukung pembangunan rumah ibadah, nyumbang, nggak ngelarang perayaan. Tapi juga fakta, dia dulu terutama untuk putaran kedua memanfaatkan isu politik identitas dan didukung kelompok intoleran.”

“Susah dong ngelesnya, Mas.”

“Justru gampang, Jeng. Politik identitas itu cuma tudingan dari lawan dan buzzer, kalo ada data ya data wacana haters dan analisis konten berita yang ngutip omongan orang. Kalo mengayomi semua golongan kan ada datanya, termasuk anggaran dan frekuensi demo dari kalangan minoritas, misalnya ada.”

“Wah kayaknya nggak ada yang bener semua hihihi….”

“Husss…”