Salah jika Anda menyebut perempuan adalah pembelanja impulsif. Pria juga begitu. Ada yang dengan pembenaran diri “ini bakal berguna, buat wadah anu”, namun ada juga “ambil aja sekarang siapa tahu nanti berguna”.
Saya dulu, belasan tahun lalu, beli keranjang kecil bermagnet ini dengan niat yang jelas: untuk wadah apa saja. Harganya saat itu di bawah Rp10.000. Kini barang sejenis ada di lokapasar.
Kenapa saya memborong? Karena murah dan tahu butuh lebih dari sebuah. Saya pernah beli barang lain, di toko lain, kotak murah, cuma satu, tetapi pekan berikutnya saya ke toko berjenama Jepang itu barangnya sudah habis. Maklumlah belum zaman lapak daring.
Salah satu keranjang mini ini dulu saya beli untuk tempat rokok dan korek gas di meja kerja kantor. Kotak itu saya tempelkan pada kaki meja dari besi. Adapun kegunaan lain ya di gudang rumah, saya tempelkan pada rak besi. Keranjang ini untuk wadah obeng dan tang kecil, serta lainnya, supaya cepat mengambilnya.
Terus di mana sisi impulsifnya? Saat membeli keranjang, saya belum punya rak besi. Jadi barang itu tersimpan selama bertahun-tahun. Niat utama beli dulu memang buat wadah rokok.