Saya baru tahu ternyata Indonesia memiliki kucing ras endemik, asli kucing lokal, namanya busok. Mereka berasal dari Pulau Raas, Sumenep, Madura, Jatim. Busok itu akronim abu gosok, warna si kucing. Ada yang menyebut kucing Raas dan kucing Madura. Entah apa nama Latinnya.
Artinya busok melengkapi keluarga anjing yang mengenal ras endemik bernama kintamani, yang diambil dari nama daerah mereka berasal di Bali: Kintamani. Sila lihat laman Kementan. Anjing kintamani pernah menjadi judul lagu, karya Shaggydog (2002). Mungkin kucing busok kelak juga menjadi tembang.
Bagi Anda yang menggemari kucing, informasi perihal busok mungkin bukan hal baru. Saya kurang paham kucing, hanya tahu “kucing lokal” atau “kucing kampung”, atau biasa disebut kucing biasa, dan “kucing luar”.
Saya malah mendengar lebih dari seorang yang mengelompokkan kucing ke dalam “kucing kampung” dan “kucing mahal”. Kucing kesayangan Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Jaksel, maupun di Hambalang, Bogor, Jabar, ternyata bukan kucing mahal. Dua kucing di Hambalang adalah kucing singgah yang sebelumnya kurang terawat. Prabowo, capres berlatar militer yang takut disuntik itu, adalah penyayang binatang.
Sajian Kompas perihal kucing busok ini lengkap. Ketika dikemas sebagai infografik sehalaman terasa bernas. Ringkas, jelas, dan informatif.
Dalam versi web juga ada, namun gambar besar sudah diceraikan menjadi beberapa bagian. Yah, kebutuhan media kertas dan layar ponsel memang berbeda. Masing-masing saluran memiliki karakteristik.
Sebenarnya sayang jika penjelasan informasi macam ini dan topik lainnya hanya dilakukan oleh Kompas.id. Media berita lain, termasuk Kompas.com, enggan melakukannya.