Di dalam ruang tanpa AC, di tengah cuaca panas kemarau, bunga es pada es batu jadi-jadian dari stainless steel cepat cair. Meskipun demikian dinginnya masih.
Kita tahu, es batu yang bisa dipakai ulang ini lebih dibutuhkan untuk minuman yang ketika dibuat dingin rasanya tak berubah. Misalnya agar minuman beralkohol tak tercampur air dari es batu biasa yang mencair.
Nah, mari kita bicara soal minuman dingin. Pertama, soal es batu. Es batu macam ini tidak cocok untuk orang yang gemar mengeremus ais kiub atau air batu menurut orang Malaysia.
Saya termasuk pengeremus es dan permen sehingga gigi cepat rusak. Dulu waktu remaja, sehabis menyantap bakso berkuah panas pun saya minum es dan mengeremus air batu. Hal buruk dalam makan es batu sila baca artikel Hellosehat.
Soal kedua adalah apakah minum es pada musim panas menyebabkan radang tenggorokan? Secara umum tidak, asalkan higiene es terjamin. Namun jika sudah terjadi radang, janganlah minum es karena akan memicu batuk (¬ Halodoc).
Adapun soal ketiga, amankah bagi tubuh jika minum es saat cuaca panas? Higiene tetap utama. Tapi saya beropini tergantung orangnya juga, apakah daya tahan sedang bagus. Bahwa tempo hari ada kabar minum es bisa membahayakan jantung dan otak ternyata hal itu cuma hoaks.
Kalau menurut artikel di Alosehat yang sudah ditinjau Dokter Sienny Augustin sih minum es batu banyak manfaatnya.
Lalu saya? Setelah tua tak sering minum es. Setelah makan, saat akan tidur, dan bangun tidur saya memilih air putih hangat. Saat makan di luar, saya memilih teh tawar hangat, air putih hangat, atau air dalam kemasan yang tidak dingin.
Walakin demikian saya kadang minum dingin kalau sedang ingin. Atau makan eh minum es krim. Setahu saya yang lebih berbahaya dalam minuman dingin adalah kandungan gula dan kalori.