Lagi, pos tentang tomat. Dulu saya menulis, tomat disebut sebagai sayur, bukan buah, karena merupakan putusan hukum. Tadi pagi tamu dari Bandung, yang bertopi Amsterdam itu, membawa bermacam-macam buah tangan antara lain tomat.
Apakah tomat lebih pantas disebut buah atau sayur, itu tidak penting. Yang penting rasanya sama. Dan berkhasiat untuk tubuh.
Saat memotret tomat di dapur, saya teringat sampul album Yes, yakni Tormato. Dulu saya membatin, judul yang aneh. Seperti typo error yang dibiarkan.
Tetapi dulu saya heran, kenapa ada Wondrous Stories, bukan Wonderous Stories. Ternyata itu seperti telanjur, telentang, dan telantar melawan terlanjur, terlentang, dan terlantar. Tolong Anda koreksi jika saya salah menyimpulkan.
Kemudian sebelum menulis pos ini saya membuat ilustrasi. Boleh Anda sebut poster. Kalau infografik? Ada yang menyebutnya begitu.
Untuk ilustrasi tomatnya Yes ini memang buat iseng namun melelahkan karena, seperti biasanya, saya kerjakan dengan ponsel.
Tanpa layer yang bisa diedit, membuat desain macam ini memang menantang, terutama dalam urusan teks. Karena ukuran fon sulit saya jaga konsistensinya maka saya bersengaja menaikturunkan ukuran.
Lalu tulisan ini sebenarnya menceritakan apa? Ya tetap tomat. Sudah tobat lalu kumat.
2 Comments
Inget album itu
Album tomat, to? 🤣