Kemarin pagi menjelang siang istri saya mendadak harus memasok makan siang untuk tiga puluh orang untuk sebuah keperluan. Dia segera teringat warung padang langganan kami dan menugasi saya memesan via telepon. Namun sayang, nomor ponsel si empunya warung dalam catatan saya tak dapat saya hubungi.
Nomor ponsel kedai yang tertera dalam Google Maps juga tak dapat saya kontak. Nomornya sama dengan catatan saya. Dalam aplikasi Gofood si juragan tidak dapat saya kontak.
Setelah lima menit kebingungan akhirnya saya teringat pernah memotret bungkusan nasi warung si uda lalu saya blogkan. Aha! Akhirnya kami dapat memesan untuk kami ambil.
Kesalahan saya adalah tak mencocokkan nomor dia yang mendekam dalam ponsel saya sejak 2014 dengan nomor pada bungkus dan kardus makanan. Adapun kesalahan dia adalah berganti nomor.
Selama ini untuk penjual makanan tertentu kami menyimpan nomornya, dari penjual martabak yang mangkal sampai penjual pecel keliling, dengan menanya mereka. Lalu ponsel cerdas dapat melakukannya dengan baik, dia bisa memindai nomor telepon dan menyimpannya. Tetapi kalau kemudian nomor mereka berganti saya akan bertemu jalan buntu pemesanan.
Kemarin pula saat dalam perjalanan saya teringat nomor Telkom 108. Apakah untuk mengetahui nomor telepon kabel, bukan nomor ponsel, saya masih dapat menanya Telkom?
Kemudian saya mencobanya, dengan menyebutkan sebuah alamat lengkap, berikut nama kelurahan dan kecamatan, di wilayah kode area 021. Ternyata nomor 108 masih aktif. Ada petugasnya. Dan jawabannya benar. Tetapi nomor tersebut sudah sepuluh tahun tidak aktif, tak dapat menelepon maupun ditelepon.
Saya lupa kapan terakhir kali menanya nomor 108. Pun lupa kapan mencari nomor telepon kabel dari buku telepon, padahal dulu buku telepon halaman putih maupun kuning adalah kebutuhan harian saya karena tuntutan pekerjaan.
Namun seiring perjalanan zaman, apakah nomor telepon rumah tinggal tidak termasuk data pribadi? Memang sih pada era buku telepon Telkom ada opsi apakah nomor boleh dipublikasikan dalam direktori residential. Tetapi entah untuk zaman kini.
Kapan Anda terakhir kali menelepon 108?
