Hanya dua presiden yang saat menjabat tak memberi bintang penghargaan untuk pasangan.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Bintang penghargaan dari negara melalui presiden setiap Agustus

“Jeng Kamsi, itu napa Jokowi kasih bintang penghargaan buat Iriana dan istri Pak Ma’ruf?” tanya Bu Rodiah Radial saat mengantarkan mangut lele.

“Lha ya tanya Jokowi, jangan tanya saya, Bu,” jawab Kamsi sambil tertawa.

Karena Kamso nongol, Bu Rodiah mengulangi pertanyaan. Sebenarnya Kamso ingin meniru Kamsi — “Jangan tanya saya” — tapi sudah didahului, “Mas Kam jangan niru istri lho!”

Maka enteng saja Kamso bilang, “Apanya yang salah? Ada undang-undangnya, Bu. Termasuk buat Bintang Mahaputera Adipradana.”

“Tapi kok kayak mumpung gitu, Mas?”

“Wah itu saya nggak tahu. Pak Harto dulu juga ngasih buat Bu Tien. Pak Habibie ngasih buat Bu Ainun. SBY ngasih Bu Ani. Lalu Jokowi ngasih buat Bu Iriana. Semuanya pas suami lagi menjabat.”

“Kalo Megawati?”

“Taufiq Kiemas dapat Adipradana dari SBY sekitar 2011. Saat itu Bu Mega sudah bukan presiden.”

“Kalo Gus Dur?”

“Mbak Nur eh Bu Nur eh Bu Shinta Nuriah dapat Adipradana bareng Pak Taufiq dan Bu Ani, dari SBY. Kenapa Bu?”

“Mmmm… gimana ya? Mas Kam kan bisa ngebaca perasaan saya.”

“Aha! Mungkin maksud Bu Rodiah tuh kenapa Jokowi nggak nyerahin urusan pada perjalanan waktu, biar presiden selanjutnya yang ngasih Adipradana? Kayak cara Gus Dur dan Mega gitu?”

¬ Lihat: UU No. 20 Tahun 2009 dan daftar penerima Adipradana di Wikipedia Indonesia

3 thoughts on “Bintang penghargaan dari presiden untuk istri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *