Adakah portal yang tak merepotkan?

Kita butuh desain portal yang praktis, ketika dibuka tak mengganggu lalu lintas. Kalau soal keamanan ya harus dijaga orang.

▒ Lama baca < 1 menit

Kita butuh desain portal yang praktis

Setiap kali memasuki gang kecil ini, untuk memintas jarak, saya terkesan oleh desain portalnya: buka dan tutup dengan menggeser. Warga di sana tahu cara menyiasati ruang. Kebetulan ada bangunan yang tembok sampingnya tak berpintu, berbatasan dengan parkiran mobil.

Portal tambahan di lingkungan permukiman yang sudah jadi bukanlah soal mudah. Biasanya menyangkut akses keluar masuk setiap bangunan tempat tiang portal akan dipancangkan. Kemudian ada pula soal kelancaran lalu lintas ketika portal dibuka.

Soal kelancaran itu misalnya portal model lama berupa palang tegak (terbuka) dan melintang (tutup). Karena ingin memanfaatkan gravitasi untuk mempermudah buka tutup, pada pangkalan palang diberi pemberat, biasanya dari beton tercetak.

Kita butuh desain portal yang praktis

Menjadi masalah ketika pemberat dipasang segaris dengan palang. Ketika palang dibuka, sehingga berdiri, pemberatnya terganjal tiang engsel. Akibatnya palang tidak bisa tegak, agak miring, merepotkan mobil yang atapnya tinggi. Mungkin si perancang berpengandaian semua mobil adalah sedan.

Bagusnya ada desain portal palang naik turun yang menempatkan pemberat dalam polisi L keluar dari palang. Ketika palang naik bisa tegak karena pemberat tak terganjal tiang engsel. Boleh jadi si perancang belajar dari kesalahan di portal lain.

Eh, nanti dulu. Kalau rentang palangnya panjang dan didirikan tegak, bukannya tali untuk menarik ke bawah maupun menahan ke atas makin panjang? Benar. Namun ada juga soal persepsi, orang yang memegang tali kendali bisa terbawa ke atas kalau talinya kurang panjang.

Paling merepotkan adalah portal dengan pintu buka tutup model kupu-kupu, padahal saat kedua pintu terbentang tidak menutupi akses bangunan karena tembok samping tak berpintu. Mestinya bisa dipasangi portal geser, sehingga saat membuka pintu takkan menghentikan lalu lintas, padahal jalannya ngepas banget untuk mobil berpapasan. Untunglah pintu dibuka saat lalu lintas sepi.

Kita butuh desain portal yang praktis

Kerepotan lain — karena itu tadi: penambahan portal setelah lingkungan jadi — adalah tiang pancang. Menancapkan di got tidak mungkin. Padahal di sudut pagar bangunan ada tiang listrik dan tiang telepon. Maka opsinya tinggal menancapkan tiang di area jalan, dengan konsekuensi gundukan beton mengganggu lalu lintas.

Kalau bicara portal rendah yang aman, tentu tidak ada. Hanya portal tinggi, dengan pintu rapat, dan selalu dijaga orang, yang aman. Kalau portal dengan pintu setinggi dada, dua orang maling motor dapat meloloskan curian dengan menggotongnya, melompati pintu, lalu menjatuhkan, dan akhirnya nggeblas.

Seperti halnya gembok motor dan mobil, portal hanya memperlama penjahat yang maunya cepat, dengan harapan warga bahwa maling akan mengurungkan niat.

¬ Foto portal berpemberat: Eleais.co

Portal Mini Menutup Setengah Jalan

Tinggalkan Balasan