Konferensi meja bundar secara avant-garde dengan op-art

Selera dalam estetika tak pernah usai diperdebatkan. Para peronda di gardu Vasarely juga tak peduli.

▒ Lama baca < 1 menit

Meja bundar dalam gardu di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi

Judul di atas ngayawara, bikin bingung, dan saya merasa keren. Padahal saya hanya akan menceritakan dua gardu jaga di ujung pertigaan. Ya, maksud saya dua pertigaan, jarak keduanya sekitar 40 meter, di area saya. Dari arah mulut pertigaan, masing-masing gardu itu berposisi di depan. Maka secara serampangan saya sebut avant-garde.

Saya sudah sering lewat sana. Tadi saya jalan malam, setelah melewati gardu pertama lalu kedua. Mungkin karena sepi, padahal di ujung yang lain banyak anak di luar rumah karena masih libur sekolah, saya terkesan oleh meja bundar dalam gardu pertama.

Meja bundar dalam gardu di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi

Meja masih bisa dipakai namun daunnya sudah rusak. Saya sering melihat gardu ronda berisi barang bekas, dari meja sampai TV tabung. Lebih mudah menunggu hibah daripada menganggarkan lalu menggerakkan kolekte RT.

Saya jepret gardu itu, kemudian saya meneruskan langkah. Dan sampailah saya di depan gardu kedua dengan dekorasi bermotif papan catur terpiuh oleh perspektif.

Optical art dalam gardu di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi

Maka saya pun langsung teringat optical art (op-art) yang bermula pada era pra-komputer. Dulu beberapa klip video musik, bahkan sebelum era MTV, memanfaatkan pola op-art. Kesannya kontemporer.

Senyampang dengan itu, pola geometris sebagai garis berpendar cahaya juga mewarnai latar dalam desain grafis iklan dan ilustrasi majalah serta klip video. Apalagi jika disertai sosok cyborg dalam wire mesh. Orang bilang itu futurists. Tetapi empat puluh tahun kemudian, ya sekarang, ilustrasi itu masih ada. Misalnya Kompas, ketika pekan lalu membahas AI.

Optical art dalam gardu di Chandra Baru, Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi

Lalu pusingkah para peronda dengan dekorasi ala Viktor Vasarely itu, apalagi jika plafon, dinding, dan lantai gardu juga bermotif serupa, dengan persinggungan sudut bidang sesuai prinsip matra dan nirmana?

Jika ada tata ruang gardu ronda macam itu, kemudian diisi meja bundar, dan difoto, mungkin disangka hasil prompt di aplikasi AI.

Frida Kahlo di Samping Rumah

Roy Lichtenstein di Jakarta

Patung LOVE di Gancit itu Masih Ada

Tinggalkan Balasan