Lebar kedai sate ini sekitar lima meter. Pada bagian depan ada dapur berjendela kaca, dinding depannya serong ke dalam, agak diagonal. Akses ke pintu masuk, melalui lorong pendek, selain memberi bukaan lega juga mencegah pengunjung mepet ke kaca panas dekat tungku. Supaya orang waspada dipasanglah teks peringatan.
Bagi saya ini adalah solusi keruangan yang kreatif. Kalau jendela kaca melintang lurus, lurus menghadap trotoar, lorong ke pintu masuk akan tampak sempit.
Untuk kaca jendela kalau asal pasang kaca pasti akan pecah karena panas tungku. Kaca tempered tahan api yang tahan suhu 250° C menjadi keharusan. Saya teringat sebuah rumah di lingkungan saya yang kaca jendelanya, dari kaca biasa, pecah karena di teras ditaruh lemari oven untuk bikin roti.
Jangankan api, memasang kaca pada lis kusen kayu tanpa perhitungan juga bisa berakibat kaca retak bahkan pecah saat suhu di luar sangat panas. Kaca lebih cepat memuai daripada kayu.