AI menyingkirkan ribuan pegawai IBM

Automasi, dan kini lebih cerdas karena berbasis AI, mulai mengubah peta ketenagakerjaan. Itulah kemajuan teknologi.

▒ Lama baca < 1 menit

Mesin parkir di Bandung

Usianya 88, Eyang Darso Gosrok masih telaten mengikuti berita. Dalam perjalanan di mobil, dia mengatakan, “Mas Kam, akhirnya IBM pun PHK ribuan karyawan karena automasi eh AI. Lucu ya?”

“Hahaha. Sesuai fitrah dia, International Business Machines. Kalo pake pendekatan jargon zaman Eyang muda, mereka itu kan juga penyedia office automation. Mesin tik IBM dulu kantornya Eyang juga pake, lalu digantikan Xerox Memorywriter, kan? Kenapa ya Eyang, yang diingat orang soal IBM itu mesin tik dan PC?”

“Masa konsumen mikirin mainframes? Hahahaha!”

“Ah, jadi inget lelucon jadul. Bos beli komputer cuma ditaruh. Dia bilang ke karyawan, kalo kalian malas, ini barang siap gantiin.”

Mas Hadi Mendoan, sopir pribadi Eyang, nyeletuk, “Akhirnya semua pekerjaan diambil komputer. Loket tol pake penjaga sekarang nggak ada. Loket parkir juga, kayak di GBK. Pom bensin pake swalayan. Ngisi Flazz dari hape. Saya kasih sangu anak saya dari Gopay. Tapi ngasih duit ke emaknya tetep cash. Untung mobil tanpa sopir masih lama diterapkan di sini, saya masih bisa kerja. Kerjaan wartawan juga bakal digusur kabarnya.”

“Tapi Di, aku nanti dimakamkan nggak pake robot. Gali kuburnya pake cangkul. Yang mau tabur bunga ya pake tangan. Tapi semua administrasi udah beres di komputer sejak dokter menyatakan aku selesai. Perintah siapin makam juga otomatis.”

Kamso hanya mendesah, sambil menepuk lembut pangkuan, “Ah, Eyang.”

Eyang malah terbahak-bahak.

Tinggalkan Balasan