Lagi-lagi justru karena sedang menghapusi gambar dalam ponsel saya malah menemukan sesuatu yang tak menarik sehingga sekian lama saya biarkan saja. Sejak kecil saya terbiasa melihat bunga ini di pinggir jalan dan sungai tetapi tak tahu namanya.
Dulu ketika mendengar lagu Koes Plus “Bunga di Tepi Jalan”, yang terbayang di benak saya ya bunga sejenis tanaman kenikir ini. Sudah jamak, tak menarik. Namun ketika menulis bunga di tepi jalan, yang saya tampilkan adalah bunga lain yang gugur di jalan, misalnya kemboja.
Jawaban mesin pencari terhadap foto kembang ini adalah Mexican sunflower (Tithonia diversifolia). Laman Kebun Raya Cibodas BRIN menyebutkan nama lain tanaman bunga ini, yakni kipait, kembang bulan, paitan, dan daun insulin.
Ada sepercik romantisme saat mendapati — tepatnya: memperhatikan — tanaman liar di tepi jalan, apalagi di wilayah urban. Apa yang dulu biasa saya temui di pinggir jalan dan kali tapi tak saya pikirkan, kini lebih mungkin sebagai tanaman hias. Seperti kipait ini. Saya melihatnya di sebuah taman rumah.
Pernah saya tulis, bunga di tepi jalan versi Koes Plus adalah kiasan untuk seorang cewek groupie yang terus mengikuti band itu, terutama Yon Koeswoyo, lalu tinggal di rumah sang idola dan akhirnya hamil, sehingga Yon harus menikahinya, meninggalkan Susy Nander, drummer Dara Puspita (¬ Obituarium Yon Koeswoyo).
Tentang bunga di tepi jalan itu, Yon menyanyikan: Di sekitar belukar / Dan rumput gersang / Seorang pun takkan mau memperhatikan / Biarlah kan kuambil / Penghias rumahku
Lho, bukannya memang ada niat memetik bunga untuk menghias rumah?