Si Bolang belum ogah pulang

Begitu membaca tulisan pada lengan jaketnya, saya langsung menanya apa arti bolang kepada pemakainya, Mr K Express (KE). “Oh bolang ini artinya suka pergi, keliling, Pak. Tukang ojek kan sampe mana-mana. Saya sering sampe Tangerang,” katanya.

Mr KE itu resminya pengojek Gojek. Entahlah apakah sekarang dia masih suka mengantar penumpang maupun barang hingga Tangerang. Kenapa? Dia punya kesibukan lain, juga dengan sepeda motornya. Bu Boss, masih muda, sering menugasi dia aneka hal.

Istri Mr KE bekerja pada keluarga Bu Boss. Pagi masuk, sore pulang, kadang malam, tentu urusan antar jemput bini menjadi jatah Mr KE. Bukan hanya itu, si mister juga punya tugas ambil dan antar barang, juga ambil dan antar makanan pesanan Bu Boss, termasuk untuk teman-temannya, kaum ibu aneka usia.

Ada lagi tugasnya, mengantar jemput ibu ini dan itu ke rumah Bu Boss atau tempat lain. Pagi tadi Mr KE ditugasi Bu Boss menjemput seorang ibu senior yang tidak bisa pergi karena mobilnya dipakai putri bungsu bekerja.

Tempo hari setelah mengantarkan makanan ke rumah saya, si mister segera pergi. “Mau ambil uang,” katanya. Saya bilang, “Bagi-bagi dong!” Dia katakan, “Ini disuruh Ibu.” Maksudnya ya Bu Boss.

Lalu sebagai bolang — bocah petualang — apakah Mr KE selalu ingat jalan pulang? Dia terbahak, “Masa tukang ojek nggak tau jalan pulang, Pak!”

Sebelum ada Google Maps, belasan tahun silam seorang tukang ojek yang mengantar cewek calon pegawai dari Sunter, Jakut, ke Kebonjeruk, Jakbar, tak tahu jalan pulang.

Tetapi lima tahun silam, seorang tukang ojek dari Tangerang yang karena tergiring pengantaran, rute demi rute, bisa sampai Cawang, Jaktim, lalu malam itu menjemput saya ke Bandara Halim Perdana Kusuma, untuk mengantar saya ke Bekasi, setelah mengedrop saya di rumah bilang, “Saya keder nih, Pak. Jauh pulangnya. Mungkin pulang besok aja.”