Bahkan sebelum puasa hari pertama pun semua minimarket sudah memajang Khong Guan dan sirop. Untuk sirop biasanya sudah dikonsumsi saat Ramadan. Sedangkan biskuit Khong Guan umumnya dibeli ketika Lebaran sudah dekat, terutama setelah THR keluar. Biskuit atau “roti kaleng” bukan hidangan buka dan sahur.
Tentu pertanyaan kita adalah kenapa Khong Guan? Ahli pemasaran dapat bercerita banyak. Sedangkan produsen dalam laman Jacobis menyatakan, “Disukai konsumen sejak tahun 1977, biskut Khong Guan tidak ada duanya dan wajib disajikan kepada saudara dan kerabat di hari raya ataupun saat rehat.” Uh, ada kata wajib.
Khong Guan Biscuits (KGB) kotak merah, berisi campuran biskuit tetapi wafernya sedikit, adalah bagian dari potret Indonesia. Kaleng bekas pakai bisa untuk wadah rengginang di rumah maupun wadah kerupuk bawang penjual gado-gado dan ketoprak keliling.
Tentu aneka lelucon ihwal gambar keluarga ibu tunggal dalam kotak KGB terus ada. Joko Pinurbo mengemasnya dalam puisi (2018).¹
Saya tak tahu apakah Gen Z punya ikatan emosional terhadap KGB yang tak ada hubungannya dengan Rusia.
¹)Perjamuan Khong Guan
Di kaleng khong guan
Hidup yang keras dan getir
Terasa renyah seperti rengginang.
Berkerudungkan langit biru,
Ibu yang hatinya kokoh membelah
Dan memotong-motong bulan
Dan memberikannya
Kepada anak-anaknya yang ngowoh.
Anak-anak gelisah
Sebab ayah mereka
Tak kunjung pulang.
“Ayahmu dipinjam negara. Entah kapan akan dikembalikan,” si ibu menjelaskan.
Lalu mereka selfi di depan
Meja makan: “Mari kita berbahagia.”
Si ayah ternyata sedang ngumpet
Menghabiskan remukan rengginang.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
4 Comments
Sampai kapan? Sampai seterusnya karena bagi banyak orang, Lebaran identik dengan Khong Guan.😁
THR kedai Mbak Lies tambah KGB gak, Lik?
Era Khong Guan masih belum akan berakhir. 😁😁
Legendaris pol 👍