Toyota Alphard dengan kawalan mobil Bea dan Cukai menjemput Menkeu Sri Mulyani Indrawat (SMI) di apron Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menjadikan perbincangan publik. Kawasan apron termasuk sisi udara. Hanyalah mobil terdaftar dengan tanda khusus yang boleh manuk.
Kita bisa berbaik sangka, SMI cuma menuruti arahan protokoler anak buah. Tetapi publik perlu tahu apa kriteria VIP dan VVIP di setiap fasilitas negara dan publik berikut protokolnya, sedangkan aspek teknis pengamanan sampai mendetail tak perlu dipublikasikan. Cukup ada dokumen digital terbuka. Atau kelak, untuk tempat tertentu secara spesifik, menanya ChatGPT.
Yang termasuk VIP/VVIP dalam praktik bukan hanya pejabat negara serta tamu negara, tetapi juga kalangan partikelir. Musisi top asing termasuk, setidaknya VIP.
2 Comments
Kebetulan Sabtu kemarin saya melongok akun Facebook (FB) pengusaha-tokoh Partai Nasdem, Peter F Gontha. Kebetulan, karena saya tak berkawan dengan dia di FB, dan kemarin akunnya muncul di beranda sehingga saya pun menengoknya. Ternyata, ada dua postingan foto dia tentang mobil SMI, yang kemudian dikutip banyak media berita.
Barusan, setelah baca konten Paman ini, saya nyoba mencari pernyataan “pihak berwenang” untuk masalah tersebut, dan nemu satu konten (tayang satu jam lalu).
https://economy.okezone.com/read/2023/03/26/320/2787568/ini-penjelasan-bandara-soetta-soal-alphard-milik-sri-mulyani-masuk-apron
Hanya, meski judulnya pakai “penjelasan”, tampaknya belum betul-betul membuat jelas misalnya kaitannya dengan VIP dan VVIP yang disinggung Paman.
Begitulah. Kita kurang paham 🙏