Tadi saya ke sebuah warung di area saya. Tabir sasetnya lebih rimbun daripada dua hari lalu saat saya melintas, berjalan kaki, di depannya.
Malam ini saset-saset yang digantungkan itu ujungnya menjuntai ke bawah melewati ketinggian rak. Bagian dalam warung tampak gelap, penunggunya tak kelihatan. Misalnya tata gantung itu karena arahan produsen, biasanya bermerek sama, atau beragam tetapi dari satu produsen.
Empat tahun lalu saya memotret hal serupa, saset sebagai tirai, di Pasar Tomas, Cideng, Jakpus, namun tak serimbun warung yang tadi.
Begitulah, barang sasetan kian banyak. Saya tak tahu berapa pertumbuhan ketersediaan produk sasetan sebagai bagian dari fast-moving consumer goods (FMCG) atau barang konsumen yang bergerak cepat.
Bagi konsumen, kemasan kecil itu lebih praktis, berkesan ekonomis, sesuai kebutuhan, tak meninggalkan sisa banyak. Kalau butuhnya sedikit masa sih harus membeli margarin Blue Band kemasan 1 kg, atau bahkan 2 kg, dan pemutih Bayclin dalam jeriken 4 liter?
Pasar terus bergerak, pola konsumsi masyarakat terus berubah. Siapa memengaruhi siapa — kemasan mengubah pola belanja, ataukah kebutuhan konsumen memengaruhi penyediaan kemasan kecil — saya menduga beda produk bisa berlainan kasus. Belum lagi faktor ekonomi masyarakat pada suatu masa.
Tentu para ahli pemasaran lebih tahu, terutama yang berkecimpung di lapangan FMCG. Sebagai generasi lawas yang dahulu sering disuruh Ibu ke warung, saya ingat kemasan kecil itu jarang, karena keragaman produk dan jenama tak semeriah sekarang.
2 Comments
Rasanya sudah lama sekali saya gak nemu warung jenis begini. Serasa nostalgia lihat fotonya ehehe.
Wah sama, Mas. Masa kecil, setiap hari tugasnya disuruh-suruh Mamah dan Eyang ke warung. Ahahaha. Kalau salah beli, harus balik lagi.
Coba dulu sudah ada HP ya, kalau lupa tinggal WA, biar gak bolak balik.
Benar-benar menjadi concern ya Mas masalah kemasan plastik yang makin bertambah. Tapi selama plastik bekas dipisah, semoga bisa lebih terkendali.
Iya Mbak soal plastik ini memang PR bersama 🙏
BTW waktu kecil saya juga sering disuruh Ibu ke warung. Sebelumn sampai warung kesandung atau lihat sesuatu, lalu lupa harus beli apa.
Cara untuk mengingat: kembali ke rumah. Sebelum buka pintu sudah ingat 😁