“Pemkot Depok tuh keren ya, Oom!”
“Jelas.”
“Visioner…”
“Pasti.”
“Tapi perayaan Valentin kok dilarang. Oleh pemkot pula.”
“Justru itu kehebatannya!”
“Maksud saya, kalo ada yang nggak suka Hari Valentin itu silakan, soalnya itu hak. Gitu juga kalo ada yang suka. Emang ada yang dirugikan? Tapi kenapa pemerintah sana sampe minta sekolah nyegah para murid merayakan Valentin di sekolah maupun luar sekolah? Urusan di luar sekolah kan tanggung jawab ortu?”
“Nah, itu tandanya pikiran kamu belum bisa jauh, makanya kamu nggak paham.”
“Emang Oom paham?”
“Nggak.”
4 Comments
Ahahahaha. ๐
Eh kaget, sudah 2023 ternyata di beberapa daerah di negara tercinta kita, masih saja ngomongin boleh endaknya Valentine’s Day. ๐
Typical ehehehe
Ya gitu deh. Ndak suka, boleh. Suka, silakan. Tapi masa pemkot sebagai bagian dari kekuasaan negara ikut mengurusi. ๐
Bagus dialognya. Seger
Suwun, Dab ๐๐