Semua nama pada mulanya adalah pemberian karena bayi tak dapat meminta, bahkan terlahirkan pun tak meminta.
↻ Lama baca 2 menit ↬

Alternatif cara dalam memilih nama bayi

Akhirnya yang saya inginkan pun terpenuhi sebagian, berdasarkan data. Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh melalui TikTok mengumumkan daftar nama terpopuler di Indonesia.

Setahu saya — tolong Anda koreksi jika saya salah — itu bukan pengumuman resmi, dengan bukti kertas maupun dokumen digital dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Tetapi akun pribadi Zudan yang terverifikasi itu menyebutkan jabatannya.

Dalam video Pak Profesor di media sosial, atribut tersebut tertera. Artinya Zudan (53), yang sudah delapan tahun menjadi dirjen, tidak main-main apalagi iseng. Ucapannya layak kita percayai.

@zudanariffakrulloh10 Nama Laki-Laki Terpopuler

♬ suara asli – Zudan Arif Fakrulloh

Sudah lama saya ingin tahu nama paling laku di kalangan warga Indonesia, terutama berdasarkan kelompok usia. Misalnya kelahiran 1900—1925, 1926—1950, dan seterusnya hingga anak kelahiran 2023. Saya berpengandaian setiap generasi memiliki nama populer.

Dahulu saya hanya menduga nama populer dari Buku Petunjuk Telepon Jakarta, diterbitkan Telkom, yang tebal itu. Nama Slamet, Muhammad, Muhamad, misalnya, termasuk yang berhalaman banyak. Saya tak telaten menghitung. Sama tak telatennya dahulu menghitung nomor sambungan langsung, bukan hunting system, milik kantor pusat Pertamina di buku telepon tadi.

Saat pengumuman hasil SMPTN di koran, sejak zaman Proyek Perintis, tetapi saat SKALU saya belum tertarik mengamati, saya menemukan beberapa nama yang laku.

Untuk orang Jawa pasti ada Bambang (artinya kesatria) dan Endang (artinya putri pendeta), juga tentu Sri (elok). Lalu ada Agung, Budi, Joko, Jaka, dan seterusnya. Kalau nama Arab seperti yang sekarang, sejak dulu lumrah, seperti saya sebut di muka. Untuk perempuan banyak yang memakai Siti.

Kalau nama Yahudi? Umumnya orang Kristen memakai nama dari Alkitab Perjanjian Lama selain dari Perjanjian Baru dan nama gerejawi seperti orang Katolik menerakan nama santo yang terlatinkan — tetapi ini bukan harga mati.

Nama Yahudi dengan penyesuaian ejaan misalnya Mikha, Natanael, dan Yehezkiel. Namun tak semua orang Kristen punya nama Alkitabiah maupun gerejawi. Kalau nama Daud, Dawud, Musa, Yusuf, dan Semitis lainnya, bisa berlaku untuk banyak kalangan.

@zudanariffakrulloh
Nama Perempuan Terpopuler

♬ suara asli – Zudan Arif Fakrulloh

Kembali ke soal nama anak. Nama-nama tersebut adalah pemberian, bisa dari ayah dan ibunya, bisa juga dari orang lain. Maka saya bisa memaklumi jika orang mengganti nama sipil karena bukan dirinya yang meminta nama saat terlahir, maupun memiliki nama alias, misalnya nama pena untuk penulis. Orang bagian keuangan penerbit, dan bagian legal yang mengurusi kontrak, tahu nama asli asli setiap penulis, dan musisi serta aktor, karena nama itu yang melekat pada rekening dan KTP dan paspor — kecuali nom du guerre mereka berlaku di manapun.

Setiap nama punya riwayat. Setidaknya orangtua mereka paham alasannya. Saya ketika kuliah, karena administrasi belum sepenuhnya berbasis komputer, menuliskan nama dalam aneka dokumen tidak berupa nama lengkap karena penyalinan nama secara manual sering mengakibatkan salah ejaan.

Pada hari pertama saya mengambil kelas Ashadi Siregar, sang dosen membaca nama untuk mengetahui tampang mahasiswanya. Ketika membaca nama lengkap saya dalam daftar, dia berujar, “Seperti nama cerita silat.”

Tren nama anak

Yohanes Anies, Yahya Anies

Soal penulisan nama dalam KTP dan lainnya

2 thoughts on “Menamai anak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *