Kain bekas spanduk ini kuat juga, bisa dipakai untuk buaian (hammock). Saya melihatnya pada 2011, di Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jaksel. Pengguna buaian itu gonta-ganti orangnya.
Saat itu Taman Langsat masih berpagar rapat. Memang bisa dimasuki, tetapi malam hari pintunya dikunci. Suasana sekitar gelap. Angker, kata orang. Kini dari Taman Langsat mau ke Taman Ayodhya mudah sekali.
Suatu malam saya pernah terkunci di dalam taman. Mau melompat keluar, pintu terlalu tinggi. Pada malam lain, oh sudah pagi, sekira pukul dua, ketika lewat di depan taman, yang gelap karena lampu tertutupi pohon rindang, telepon saya berdering tetapi tak menampakkan nomor pemanggil. Ada suara singkat, perempuan, tetapi tak jelas. Saya matikan, bunyi lagi. Saya matikan lagi, bunyi lagi.
Setiap pagi sebelum pukul enam, taman itu sudah dibuka. Orang bisa memanfaatkannya untuk jalan pagi maupun memotong kompas ke Jalan Barito. Menjelang siang, biasanya ada beberapa anak punk tidur di taman. Saya pernah mendengar salah satu anak berteriak, “Lapaaaaarrrrrr!”
5 Comments
Weh !
Saat Paman terkunci dalam taman, kelanjutan ceritanya bagaimana? Menunggu sampai kunci dibuka pada esuk paginya, atau bagaimana?
Serem, baca kisah ponsel Paman itu.
Ya teriak nyari penjaga taman. Ada rumah kecil di sana.
Soal angker, dulu ada anak klub motor pada kumpul malam di angkringan Rumah Langsat, pada ketakutan krn lihat kepala melayang dari pohon ke pohon.
Weh!