Salah satu kebiasaan diri sejak ada pandemi bisa merugikan bahkan membahayakan. Apalagi kalau sering lupa.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Menggunakan kacamata baca untuk pergi

Kacamata ketinggalan di rumah bagi saya bisa bukan soal sepanjang saya pergi dekat, jalan kaki pula. Kalau harus pergi keluar dari area, padahal kacamata tertinggal di rumah, dan saya menyetir, ya harus memutar balik.

Barusan saya ke Alfamart. Naik sepeda. Kalau jalan kaki berarti meninggalkan sepeda di teras, bisa diambil orang yang melompati pagar seperti pernah terjadi di tempat lain. Nah, selama perjalanan pandangan mata saya kabur. Oh, mungkin lensa kotor pol.

Lalu saya pun tersadar, yang saya kenakan adalah kacamata plus, untuk membaca dan menulis di ponsel dan laptop, bukan kacamata progresif plus minus yang sering memaksa saya mengangkat dagu.

Pandangan kabur ini sangat mengganggu. Pernah saya alami saat menyetir mobil. Maka solusi paling gampang adalah melepas kacamata, lalu pulang ke rumah mengambil kacamata progresif.

Keliru kacamata saat ke luar rumah saya alami setelah pandemi. Karena jarang pergi, kacamata yang sering saya pakai adalah yang plus. Ketika tidak membaca, saya cukup mengangkat kacamata atau… meletakkan di mana saja. Akibatnya saya sering kerepotan mencari.

Soal terakhir itu bukan gejala penuaan dini. Sama sekali bukan. Karena saya memang sudah tua. Sebentar lagi jadi label anggur kolesom.

Menggunakan kacamata baca untuk pergi

Lega, akhirnya kacamata baca ini terjumpa

Buklet mungil penyerta kacamata

Boleh nggak sih membersihkan kacamata dengan tisu galon?

3 thoughts on “Ketika pandangan kabur saat naik sepeda

  1. Kapan itu, siang hari, saat akan ke Singosaren (sekitar 1,5 kilometer dari rumah) saya naik motor lupa pakai kacamata (progresif minus 3,5 dan plus 1,75). Sadar saat sudah sekitar 500 meter dari rumah, tapi wegah balik untuk ambil kacamata. Pergi-pulang aman tapi saat diluruhi orang saya bingung karena tak bisa melihat jelas wajahnya. 😅

    Sebelumnya pernah yang ketinggalan di rumah helm. Kalau ini, saya langsung balik untuk mengambil lalu memakainya.

    Layak juga kalau nanti pun jadi label anggur kolesom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *