Hampir saja foto-foto ini saya hapus dari ponsel, untunglah saya teringat janji lunak pekan lalu, dalam posting kartu ucapan untuk menyumbang pendidikan, untuk menuliskan kartu ucapan yang juga saya temukan saat itu.
Boks ini berisi 12 kartu ucapan dengan kertas mirip cotton paper, berwarna krem. Tampak classy, kualitas cetaknya pun mendukung.
Kartu ini diambil dari buku Lontar, Illuminations: The Writing Traditions of Indonesia, yang terbit 1990-an. Isinya adalah manuskrip, atau naskah hasil tulisan tangan, dari khazanah Nusantara.
Buku yang ini saya tidak punya. Sejak dahulu harganya mahal. Yeah, coffee table books dengan konten visual keren memang sulit untuk bisa murah. Biaya produksinya mahal.
Kalau buku yang lain dari Lontar, juga tentang khazanah lama, yakni Surat Emas: Budaya Tulis di Indonesia, saya pernah punya dan hilang. Buku ini berisi surat-surat kerajaan di Nusantara yang ditulis dengan tangan disertai ornamen bertinta emas. Saya tidak tahu apakah dijadikan kartu ucapan juga.
Akankah kartu-kartu ini saya simpan selamanya atau saya bagikan? Saya tidak tahu. Sebagai set boks barang cetakan, kartu Lontar ini seperti buku. Informasinya di dalamnya sangat bernilai.
Haruskah khazanah ilmu kita simpan sendiri? Tentu tidak. Kita dapat berbagai info tipis permukaan, selanjutnya biarlah para peminat mencari di perpustakaan universitas dan toko buku serta tukang loak.
Kini saya lebih sering membaca di layar, ponsel dan tablet. Kalau desktop tidak pernah, pakai laptop pun seperlunya. Saya ngeblog dari ponsel.
2 Comments
Buku-buku yang bagus dan mahal,termasuk punya Paman. Kok bisa sampai hilang?
Buku saya kan bukan cuma di rumah tapi juga di tempat kerja. Begitu juga CD musik. Kalo teman sejawat sih gak ada yang aneh-aneh. Ya gitu deh.