Kesan saya ada sejumlah tanaman hias yang lebih dikenal, dan disukai, karena daunnya, bukan bunganya.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Bunga tanaman jemani mungkin kurang menarik, orang-orang lebih suka daunnya

Lho apa itu kok ada batang menongol bertekstur kasar? Tampaknya bukan daun. Bakal buah? Saya bertanya dalam hati.

Sebenarnya saya kurang paham tetumbuhan, nama maupun watak masing-masing. Baru belakangan saya memperhatikan secara acak, itu pun sekilas.

Untunglah ponsel bisa membantu banyak, cukup dengan pengenalan visual. Rupanya salah satu jenis tanaman jemani (anturium), yang dahulu saya sangka kembarannya tembakau, memang punya bunga yang mulanya berupa tongolan batang erektif.

Bunga tanaman jemani mungkin kurang menarik, orang-orang lebih suka daunnya

Lalu apa menariknya? Dalam pengenalan saya sebagai awam tanaman hias, kadang ada jenis yang daunnya lebih dipentingkan, bukan bunganya, karena secara visual lebih dominan.

Dahulu bagi saya semua daun lebar itu sama, entah kuping gajah entah dan kuping apa lagi, lalu daun lebar akan mempercepat penguapan. Sehingga tidak boleh kekurangan air.

Saya sih, kalau sedang cocok hati, tertarik memotret tanaman dengan ponsel berkemampuan sekadarnya. Yah hitung-hitung belajar mengamati.

Bunga tanaman jemani mungkin kurang menarik, orang-orang lebih suka daunnya

Lalu hasil jepretan saya blogkan sebelum saya hapus dari ponsel. Sesederhana itu. Karena ini memang blog sederhana dengan isi acak campur baur, bukan blog berisi esei ini dan itu.

Anda yang gemar dan paham tanaman hias pasti menertawakan saya, “Halah, cuma gitu aja jadi posting.” Saya tak memprotes.

Bunga tanaman jemani mungkin kurang menarik, orang-orang lebih suka daunnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *