Oh barusan ada pesta, tetapi balon sudah meletus semua, dan konfeti sudah disapu bersih? Itu yang terpikirkan oleh saya saat memasuki sebuah KCP bank BUMN. Uh, seperti dekorasi remaja. Ada jerumbai foil. Sudah begitu tulisan terpasangnya cukup kertas hasil cetakan printer inkjet dengan rupa sekadarnya pula.
Urusan desain dan dekorasi untuk bisnis, apalagi di jaringan bank besar, bukanlah urusan santai karena menyangkut konsep identitas korporat. Bahkan untuk warna pada cetakan brosur dan iklan pun ada pedomannya, sehingga hasil kerja perusahaan percetakan offset maupun digital pun bisa ditolak — padahal bagi mata umumnya orang tak perbedaan warna.
Bahkan pada era jaya media cetak, majalah pun seringkali harus mengalah, mengubah warna tata letak halaman pada lipatan yang sama, karena mengikuti artwork materi dari pengiklan, supaya tidak ada komplain lalu ogah membayar.
Tentang dekorasi bisnis untuk bank ini mungkin ada otonomi untuk setiap KCP. Padahal desain interior dan furnitur mengikuti garis pandu langgam korporat.
3 Comments
Oh barusan saya tahu bahwa potongan-potongan kecil kertas berwarna yang ditaburkan dengan alat tertentu, seperti balon, ternyata punya nama yaitu konfeti.
Terima kasih, konten Paman (lagi-lagi) mendorong saya untuk menengok aplikasi KBBI di ponsel.
1. Dulu TV yg lebih awal pakai konfeti itu RCTI untuk Gebyar BCA yg ada Bagito itu
2. Tebar konfeti terbesar abad lalu, sejauh saya tahu, adalah iklan korporat Gudang Garam menyambut kemerdekaan, kalo gak salah 50 tahun Indonesia merdeka. Konfeti ditebar dari atap gedung Jalan Sudirman. Kayaknya CGI belum semaju sekarang. Syuting selesai, PH mengerahkan barisan petugas kebersihan. Kalo gak salah sutradaranya wong Ostrali.
👍