Secara umum saya tidak merasa kreatif. Hanya kadang saja saya menjadi kreatif sesaat, dalam membuat sesuatu maupun mengatasi masalah. Nggak istimewa, kan? Setiap orang juga begitu, sejak usia bocah hingga lansia.
Maka saya bingung ketika ditanya soal kreatif dan kreativitas. Kreatif itu kata sifat dari kreasi, artinya dapat menciptakan sesuatu, bisa barang bisa cara. Adapun kreativitas itu kata benda, artinya kemampuan menghasilkan apapun, dari barang sampai solusi.
Kreatif tahap dasar adalah apa yang seseorang bikin bermanfaat bagi dirinya, demikian pula cara mengatasi masalah yang bukan sekadar gagasan tetapi telah dia buktikan. Ungkapan nan terlupakan mengatakan tak ada rotan akar pun beli jadi, selalu ada jalan keluar kalau dindingnya mudah dibobol.
Lalu tahap lanjutannya? Apa yang dia hasilkan bermanfaat bagi orang lain. Kalau itu karya rupa setidaknya menghibur mata. Kalau itu barang bisa dipakai, dengan membeli maupun gratis. Kalau itu cara bisa ditiru, termasuk meniru menghasilkan barang bernilai kagunan hingga karya seni berupa gambar sampai lagu.
Halah, cuma gitu. Semua orang juga tahu. Betul. Yang sulit itu bagaimana menjual apa yang kita hasilkan. Membikin sesuatu adalah satu hal, tetapi supaya laku adalah hal lain. Motivator yang laris di aneka seminar, meskipun tak menjadikan bayaran sebagai tujuan, hanya hasil, tahu bagaimana memasarkan diri.
Itu sebabnya perupa butuh agen dan diler. Musisi butuh manajer. Penulis fiksi di luar negeri punya agen. Menjual itu tak mudah, apalagi menentukan harga. Tak semua orang bisa.
Maka orang paling kreatif adalah pemasar: selalu punya cara agar orang lain mau membeli. Pemasar properti termasuk kaum kreatif aras atas. Bangunan belum jadi, masih berupa semak perdu tetapi laku. Proyek real estat (pengindonesiaan untuk real estate) besar di Kabupaten Bekasi, Jabar, adalah contoh. Promosi gencar di awal, masyarakat terpikat. Bahwa setelah itu ada konsumen yang merasa teperdaya, yeah…. lain soal.
Maka lima hal penting dalam bisnis adalah pemasaran, empat hal berikutnya idem. Di wilayah itu butuh kreativitas agar jualan laku, baik terhadap karya sendiri maupun orang lain.
Berbahagialah jika seseorang itu kreatif dan pintar menjual. Dalam urusan menjual saya gagal. Sekarang saya mencari cara menjual kegagalan.
6 Comments
Kalau begitu, istri pasti termasuk kreatif (sedangkan suaminya tidak babar blas).
Maksudnya : istri saya.
Setujui. Kalo cuma bisa masak enak tapi nggak bisa menjualnya kan rugi ๐๐๐ป
Tapi pegawai kesayangan yang mengurus promosi di media sosial itu juga kreatif. ๐๐
๐ฌ
Lho dipuji kok mrรจngรจs
Mrenges is the best.