Merek kemaki: Anak Raja

Indonesia surplus beras. Kalau bisa begitu terus, bolehlah mbagusi — asalkan rakyat mampu beli.

▒ Lama baca < 1 menit

Beras kemaki mbagusi cap anak raja

Sudah lama saya mengenal merek beras ini, yang punya sejumlah varian, namun usia si jenama ternyata lebih tua dari pengenalan saya. Menurut laman produsennya, Anak Raja sudah ada sejak 1980 (¬ Berill).

Kenapa saya sebut kemaki? Belum jadi raja, bahkan belum tentu kelak menjadi adipati anom atau putra mahkota, sudah jual tampaknya di mana-mana. Ah, tapi itu cuma kesan saya.

Lalu? Ada yang menarik dari klaim diri bahwa beras mereka ditanam di bumi Indonesia. Artinya, jika benar demikian, bukan beras impor.

Beras kemaki mbagusi cap anak raja

Berita menarik tentang beras saat ini adalah Indonesia surplus beras (¬ Republika), padahal menurut BPS produksinya beras tahun 2021 turun — cuma 0,43 persen sih. Adapun luas panen padi pada 2021 sekitar 10,41 juta hektare, turun 245,47 ribu hektare (2,30 persen) dari 2020 (¬ siaran pers Maret 2022). Meskipun surplus, sampai dua tahun ke depan Indonesia takkan mengekspor beras (¬ Katadata).

Kalau surplus beras terus bolehlah kemaki, dengan catatan rakyat mampu membeli.

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

2 Comments

junianto Minggu 28 Agustus 2022 ~ 10.55 Reply

Nanti kalau sudah jadi raja mungkin akan lebih kemaki sehingga tidak mau jualan beras lagi eh tidak mau jadi merek beras lagi.

Pemilik Blog Minggu 28 Agustus 2022 ~ 12.44 Reply

Bagi pebisnis sejati, apapun yang mendatangkan cuan akan digarap. Persoalannya cuma skala. Grup Wilmar punya bermacam merek minyak goreng dan beras. Mi instan itu murah, tapi Grup Salim rajanya. Camilan dan minuman murah? Dari Mayora.

Tinggalkan Balasan