“Kesehatan mental Sambo itu gimana ya, Kam? Kok sampe segitunya? Bintang dua lho,” tanya Oma Ira.
“Hanya psikolog yang meriksa dia yang tau, Oma,” jawnb Kamso.
“Kok ndak disampaikan ke publik?”
“Kalo pun pernah diperiksa, hanya tim penyidik dan tim internal yang tau. Bukan konsumsi publik. Kecuali nanti di pengadilan dianggap relevan menghadirkan saksi ahli. Mungkin lho. Saya juga nggak paham hukum, Oma. Lagian sampe hari ini yang namanya motif kan belum jelas.”
“Lalu pendapat pakar atau apalah terhadap siapa saja yang terlibat, pakai analisis bahasa tubuh dan sebagainya itu gimana?”
“Ndak tau. Saya cuma baca sekilas. Semoga mereka nggak cuma ngamatin potongan video berita tapi observasi mendalam.”
“Kalo perhatian dari tingkat pusat ke anak-anak Sambo berlebihan nggak? Ada yang ngritik, anak Sambo dapat privilege. Mestinya cukup ditangani polisi dan KPAI di daerah.”
“Buat saya wajar. Kasus Sambo ini berskala nasional. Kasusnya nggak cuma ditangani polres atau polda. Mau pusat mau daerah, yang penting anak-anak Sambo segera terdampingi. Ini mendesak.”