Sudah lama, pakai banget, saya tak menerima surat tagihan apapun via pos maupun kurir. Saya terbiasa pakai email atau cukup baca SMS dan WhatsApp, atau dari aplikasi untuk mengetahui tagihan. Barusan saya menerima tagihan versi kertas. Ada biaya cetaknya.
Biaya cetak, dan tentu ongkos kirim, sekarang Rp25.000. Sekian tahun lalu, oh mungkin sepuluh tahun silam, biayanya Rp10.000. Misalnya dari Telkomsel selain bank.
Bagi saya biaya Rp25.000 itu wajar. Ada proses kerja manual kalau tanpa automasi sejak memasukkan kertas ke printer, mengambil hasil cetakan, hingga melipat kertas dan memasukkannya ke dalam amplop. Lalu ada biaya ongkir dan risiko terhadang banjir. Padahal teknologi digital mampu meringkas itu semua.
Nasib lembar tagihan kertas juga singkat. Dibaca lalu dibuang, atau dirajang dulu jadi kawul seperti kebiasaan lama saya dahulu. Terlalu mahal biaya kertas dan cetak.
Penggunaan aplikasi belanja di toko, misalnya Alfamart, juga menghemat kertas setruk.
5 Comments
Itu biaya cetak, dan ongkos kirim, dibebankan ke Paman?
Lha yes 😇
Weh.
Aku juga sudah pindah tagihan CC-ku kirim ke email. Kemarin2 kena biaya tagihan printing statement yang anehnya aku gak pernah terima. Terpaksalah tiap bulan kirim email ke CS-nya minta penghapusan tagihan tersebut. Untungnya sekarang sudah aman.
Mungkin karena ongkos cetak kadung ada dalam PDF? 😇