Srèkkk srèkkk srèkkk… suara sapu lidi menggores pagi. Seperti tiga puluh menit lalu. Saya tahu Pak B sedang menyapu jalan depan rumah saya. Tak ada yang menugasi. Mulanya saya sungkan kenapa yang membersihkan ruas jalan depan rumah saya bukan saya sendiri, melainkan tetangga yang tinggal sejauh tujuh rumah dari saya.
Kenapa Pak B menyapu jalan? “Supaya kaki saya agak lemas. Setelah operasi bisul, kaki saya kaku. Bangkit dari duduk sulit, gitu juga kalo bangun tidur,” ujar lansia pensiunan satpamwan itu.
Bisul yang dia maksudkan bukan di kaki melainkan di bawah bahu, di depan, “Gede sebola tenis, sakit banget, saya nggak tahan, makanya dioperasi saja.”
Setiap pagi dia menyapu jalan bolak-balik sejauh seratus meter lebih, dimulai dari sisi utara lalu setelah memutar balik menyusuri sisi selatan jalan. Dia kembali rutin menyapu saban pagi setelah napasnya dia rasa lancar lagi, “Sempat empat bulan nggak enak bener, kayak sesak, setelah kena Covid kapan itu.”
4 Comments
Andai ada tetangga saya yang begitu, alangkah senangnya saya….
Wah…. 🙈
Tetangga yg bikin bangga
🙏👍💌