↻ Lama baca < 1 menit ↬

Selebaran masih relevan daripada nyepam dan numpang tagar

Di bawah pintu pagar saya lihat ada seleberan kecil. Saya langsung menduga pasti promosi jasa dari penyedia layanan di area saya, dalam radius lima kilometer. Ternyata benar.

Kemarin-kemarin saya pernah membatin, kenapa sih hari gini masih menyebarkan materi promosi berupa barang cetakan. Akhirnya saya sadar, justru itu cara yang efektif dan tak mengganggu orang lain. Lagi pula sebelum penerima membuangnya ada kemungkinan membacanya terlebih dahulu, kecuali jika desain selebaran sangat generik, padahal tanpa template, seperti promo pengobatan alternatif dan servis elektronik.

Selebaran masih relevan daripada nyepam dan numpang tagar

Untuk produk berupa barang dan jasa, dengan sasaran satu kawasan, selebaran lebih efektif. Misalnya makanan, dengan maupun tanpa layanan Gofood dan sebangsanya, lalu pengobatan, pijat, salon, pusat kebugaran, hingga sedot WC.

Jika dilakukan di media sosial, berarti harus menumpang tagar. Ini cara yang tak etis, karena menyeruak obrolan orang. Ibarat kata menawarkan perontok bulu ketiak di tengah obrolan tentang seorang almarhumah.

Kalau promo dilakukan membabi melek maupun pece bahkan buta melalui WhatsApp pasti bikin gusar penerima lantas dia langsung mengeblok.

Selebaran tidak.

Selebaran masih relevan daripada nyepam dan numpang tagar