Parasetamol penurun panas itu seperti radiator coolant? Intinya menaikkan ambang batas.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Parasetamol penurun panas itu seperti radiator coolant?

Selama pandemi sejak 2020 saya tidak pernah batuk pilek. Pekan ini saya kena. Mungkin tubuh saya perlu dipersegar dengan sakit ringan, berupa flu dengan sedikit pusing, batuk kering dan hidung meler, tapi tak tersumbat kuat, plus… sakit gigi.

Soal sakit gini ini yang sangat mengganggu, menjadi sulit tidur. Tengah malam tadi saya cari dan temukan di rumah, pereda nyeri dan penurun panas, lalu saya keremus, karena saya lupa itu bukan antasid tablet kunyah, kemudian saya gelontor air hangat. Mujarab. Subuh saya bangun tiada lagi sakit gigi.

Sudah sekian tahun, hampir sepuluh tahun, saya tak berurusan degan parasetamol. Dengan segala jenis obat flu juga tidak. Nah dari keterangan pada bungkus obat analgesik (pereda nyeri) sekaligus antipiretik (penurun panas), ada yang menarik.

Tersebutkan obat itu “meningkatkan ambang rasa sakit”. Ibarat kata, kalau skala 6 sudah cenat-cenut, dengan analgesik pada dosis tertentu menjadi skala 8. Dalam analogi awam saya, ini mirip radioator coolant: menaikkan titik didih air radiator, dari anggap saja 90° C menjadi 110° C. Eh, salah ya? Tolong beri saya pencerahan.

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

Panadol berwarna pink

Teks kecil pada alamat paket

2 thoughts on “Analgesik dan radiator coolant

  1. Paman hebat, hampir 10 tahun tak berurusan dengan parasetamol, pun segala jenis obat flu. Saya kadang meminumnya, bahkan hingga sekitar lima tahun lalu termasuk sering.

    Sampai kini saya masih selalu ada sedia Panadol biru (plus Promag dan Diatabs) dalam sebuah dompet besar, dalam ransel saya. Kebiasaan sejak hampir 25 tahun tatkala mulai bekerja di luar kota. Sudah pensiun pun kebiasaan itu tetap ada.

    Maaf sebut berbagai merek obat. Ini bukan komentar berbayar/titipan. 😁

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *