Biasanya pengantar galon Aqua dari Alfamart maupun Indomaret adalah cowok. Malam ini pengantarnya, dari Alfamart, adalah cewek. Di toko sedang tidak ada cowok petugas.
Ketika saya membuka gerbang, dia sudah berdiri sambil kaki dan tangannya menahan dua galon di tanjakan pendek supaya tidak ambruk. Saya tidak tahu bagaimana cara dia menurunkannya dari motor.
Urusan selanjutnya saya oper, apalagi saya sudah menyiapkan pegangan untuk menenteng galon.
Ada rasa kikuk kagok setiap kali saya dilayani perempuan untuk pekerjaan tertentu. Untuk ojek daring sudah beberapa kali, kalau Mbak Ojek berbadan agak besar, motor jadi sesak. Kalau Mbak Ojek kecil langsing, saya was-was, setiap kali motor pelan merambat kaki saya turun, saya takut kakinya tak kuat menahan bobot motor dan pembonceng. Bagi saya, mereka itu perempuan tangguh.
Kalau sopir taksi dan sopir bus perempuan malah tak masalah bagi saya. Kendaraan mereka beroda lebih dari dua.
2 Comments
Sesudah berkeluarga, saya juga kikuk dan risi dilayani perempuan untuk pekerjaan tertentu. Termasuk potong rambut.
Sekian lama lalu, saat melihat kios potong rambut orang Madura, saya main tubruk saja, eh ternyata yang motong perempuan, seorang ibu. Saya langsung mundur teratur.😁
Kalo soal pangkas rambut tidak apa menurut saya.
Tapi kalo isi angin ban ya gimana gitu. Mungkin gak terbiasa, toh isi BBM saya santai saja di dilayani perempuan.
Ahli perbaiki dan pasang kaca spion mobil dekat Salatiga adalah seorang nenek, teman SMP saya. Saya belum nyoba sih.