“Enak ya jadi istri si RA. Dapet Rolls Royce Rp20 miliar sebagai kado ultah perkawinan. Sebelumnya, NS, istrinya kasih Ferrari F8 Spider Rp16 miliar. Kayaknya semua urusan hidup mereka kelar, beres kabรจh ya, Mas. Duit dari mana aja itu?” kata Kamsi kepada suaminya.
“Lha ya rezeki orang kan beda-beda. Duitnya ya dari kerja,” jawab Kamso.
“Mereka udah lama kaya, tapi kok masih kayak le nouveau riche ya. Suka pamer.”
“Mungkin niatnya bukan pamer, hanya berbagi rasa syukur sekalian merayakan hidup. Yang penting duitnya halal. Pasti mereka beramal seperti seleb sukses lainnya. Mereka pasti juga bayar pajak.”
“Tapi konglomerat nomor satu nggak pamer tuh, Mas.”
“Ya orang kan beda-beda. Konglomerat nomor satu kalo pamer nggak dapet duit. Kalo seleb pamer, jadi konten, justru mendatangkan duit buat mereka dan timnya. Bagus itu, membuka lapangan kerja.”
“Terus namanya tetap eksis, nilai kontrak buat TV dan lainnya juga naik ya. Minimal kepake terus, nggak cepet pensiun.”
“Mungkin. Yang penting pamernya karena kerja keras, bukan hasil nipu. Jangankan seleb hiburan, dosen dan pengacara aja ada yang suka pamer supaya tetap dikenal, tapi dosen nggak pamer harta. Kalo akuntan aku nggak tau ada sok ngeksis nggak.”
“Nggak kayak Indra Kenz, lalu siapa itu Salmanan siapa gitu? Juga nggak kayak juragan First Travel dulu, siapa itu Hasibuan. Kalo yang siapa itu, suami istri pemalsu vaksin itu, dulu pamer nggak, Mas?”
“Oh Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina? Oh, nggak tau. Orang juga pada lupa, termasuk aku. Entar Aniessa Hasibuan, Indra, Doni, juga dilupakan orang. Kalo terhadap seleb yang suka pamer tapi budiman, ingatan orang akan bagus terus sepanjang mereka juga bagus terus.”
“Kalo penceramah agama apapun boleh sok ngeksis dan pamer nggak Mas?”
“Hussss…”
ยฌ Gambar praolah: Autofun
4 Comments
Saya juga pernah dikasih hadiah istri, KLX -150, tapi tidak dalam momen ulang tahun maupun ultah pernikahan. Nayamul ya Paman. Tapi tidak pernah saya pamerkan di medsos.๐
Dipamerkan juga boleh tapi ndak dapat manfaat ekonomis ๐๐
Sudahlah, tak usah mengeluh lagi soal beginian. Harapan kita dengan harapan pengelola jaaaaauh.
๐งโ๐ฆผ