Umumnya cangkir rendah maupun mug memiliki kuping untuk pegangan. Memudahkan kita meminum terutama yang panas. Namun dari sisi desain ada solusi untuk mug tinggi yang jenjang tanpa telinga.
Mug macam itu, yang saya pegang pagi ini, memperlebar bibir. Sebetulnya bukan lebih lebar, hanya membelokkan kelopak ke luar, sehingga dapat menahan jari. Saat memegang minuman panas, jari tak tersengat karena telapak tangan tak menggenggam. Memang sih, dalam cuaca dingin menggenggam cangkir panas jari lebih nyaman.
Desain produk yang estetis sekaligus fungsional. Itulah ceritanya. Segitiga prinsip perancangan jika merujuk Vitruvius adalah firmitas, utilitas, and venustas (kekuatan, kagunan, dan keelokan). Itulah kenapa panser dan sedan berbeda, trail (apalagi trial) dan skutik berbeda.
Siapa Vitruvius? Bayangkan wajah dan sosoknya dalam “Vitruvian Man“ karya Leonardo da Vinci. Memang itu bukan Vitruvius, sang arsitek Romawi. Judul asli rajah itu dalam bahasa Indonesia adalah “Proporsi Tubuh Manusia Merujuk Vitruvius”. Gambar itu sering menjadi simbol arsitektural.
¬ Gambar: Wikimedia Commons
3 Comments
Betul, desain trail dan skutik berbeda.
Trial? Saya sempat pengin punya untuk “keren-kerenan”😁 tapi tidak pernah saya wujudkan.
Maaf komen saya ngelantur, bukan tentang desain produk (yang dikuasai Paman) tapi malah tentang motor.
Lha kan tetap membahas desain tunggangan? 😇
Saya seperti umumnya konsumen, ya awam dalam urusan desain produk 🙏
👍