Abad lalu ketika saya memiliki ponsel pertama kali, saya ikut survei Nokia Asia tentang ponsel yang saya inginkan. Saya menjawab ada radionya. Artinya imajinasi saya dahulu cekak: belum membayangkan kamera dalam ponsel karena kamera analog masih merajai.
Kini jika bicara urusan potret memotret dengan cepat dan mudah, yang terbayang adalah ponsel. Sudah tak relevan lagi menyoal itu telepon berponsel ataukah kamera bertelepon.
Lalu dari ponsel seharga Rp99.999.999, yakni Oppo Find X5 Pro yang sedang dikampanyekan dengan gencar, apa yang kita dapatkan? Saya belum mencoba. Membayangkan punya pun tidak. Kalau diberi gratis malah kepikiran bagaimana mengamankannya karena saya cenderung memegang dan menaruh ponsel sembarangan.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
¬ Gambar praolah: Oppo, facweb.cs.depaul.edu
2 Comments
Kalau diberi gratis, akan saya jual lalu duitnya untuk beli tanah atau rumah, ukuran kecil pun enggak apa-apa.
Lalu rumahnya difoto pake hape harga Rp1,8 juta. Tembok rumah dipasangi poster “rumah ini dibangun dengan uang hasil penjual ponsel seharga Rp100 juta”.