Ketika akan saya foto, kedua kucing itu berjemur menghadap matahari, ke arah saya berhenti. Karena ponsel macet, butuh waktu untuk mengaktifkan kamera, salah satu kucing pergi. Tinggal satu, sempat beranjak, lalu kembali ke tempat semula, namun arah hadap tak seperti tadi.
Kucing menyukai kehangatan. Kalau pagi sering berjemur, bermalasan. Ketika udara terlalu panas, mereka memilih meromok di kolong mobil, dengan syarat permukaannya kering.
Selama pandemi, terutama masa awal dahulu, manusia yang suka berjemur pagi tambah banyak. Dhédhé, kata orang Jawa. Kini penyuka dhédhé berkurang.
Perbedaan dhédhé masa pandemi dan masa normal adalah cara hadap. Dhédhé selama Covid-19 banyak dilakukan dengan memunggungi matahari. Seperti menjemur punggung.
Anda juga? Kalau saya tidak. Saya tinggal di daerah panas. Kurang suka berjemur. Kalaupun ingin kehangatan mentari pagi lebih nyaman saya lakukan berjalan.
4 Comments
Saat awal pandemi, hampir tiap pagi sekitar pukul 10.00 saya dhedhe, iya, betul dengan memunggungi srengenge.
Sekarang? Sudah lebih dari tiga bulan saya tidak dhedhe pagi. Hanya, kalau pas bepergian naik motor pagi, misal beli nangka ke Pasar Legi, saya sengaja enggak pakai jaket, dan motorannya pelan-pelan agar bisa sekalian dhedhe.😁
Pernah mau saya bikin konten blog tapi kesulitan fotonya.😬
Ngeblog gak harus pakai foto kan?
Selamat dhédhé 😁
Setahu saya semua konten di blog Paman yang ini (bukan yang lain)😁 pakai foto.
Ya kebiasaan saja. Suka sama gambar. Tapi kan gak wajib. 😇