Yang terbaru, ada wacana dari kalangan Nasdem untuk menjodohkan Gubernur DKI Anies dan Panglima TNI Andika Perkasa sebagai pasangan capres. Seperti halnya terhadap Ganjar Pranowo, orang bertanya kenapa mereka anteng saja?
Kepatutan politik tak memungkinkan mereka menunjukkan kepedulian terlalu dini terhadap gosokan dan bombongan. Mereka masih menjabat di posnya, apalagi Andika belum pensiun dari militer. Tak elok baginya untuk bicara rencana karier sipil. Apalagi pencalonan belum dibuka.
Jika menyangkut Anies dan Andika, manakah yang lebih pas: Anies capres dan Andika cawapres, atau sebaliknya?
Apapun kombinasinya, sebagian orang berharap ada orang yang bisa mengerem Anies karena dia telanjur punya stigma pro-Islam garis keras, bahkan yang mencita-citakan khilafah, suatu hal yang disangkal kubu Anies.
Adapun Andika sebagai petinggi TNI selama ini berposisi jelas, yaitu kontra, terhadap kelompok intoleran dan radikal apalagi ingin menghapus demokrasi. Paket kombo ini diandaikan dapat menuai suara kalangan Islam politis maupun kaum nasionalis.
Tetapi kan belum jelas apakah kedua orang itu berminat jadi presiden, dengan kombinasi pasangan versi wacana Nasdem, maupun masing-masing akan berjodoh dengan yang lain. Mereka masih punya pekerjaan. Tahun ini urusan jabatan selesai.
Lha Jokowi dulu baru dua tahun jadi gubernur DKI malah maju Pilpres, kan? Mari garuk-garuk kepala.
¬ Gambar praolah: Shutterstock, Instagram @aniesbaswedan dan @jenderaltniandikaperkasa (belum terverifikasi)
2 Comments
Mari kita tunggu saja, apakah Anies dan Andika memang berminat jadi presiden, sambil kita garuk-garuk kepala (yang tidak gatal).
Bakal muncul perjodohan lain. Bahkan mungkin tak terduga spt kasus Ma’ruf Amin sbg hasil kompromi antarpartai.