Di tengah kelangkaan minyak goreng, Dirjen Indrasari berkongkalikong dengan mafia CPO.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana anggota mafia CPO

Hei, Indrasari Wisnu Wardhana, memang dirimu masih tersangka, belum menjadi terdakwa apalagi terpidana, dan mungkin kau tak memperkaya diri, tetapi masihkah kau ingat sumpah jabatanmu? Apa perasaanmu melihat foto dan video orang mengantre minyak goreng sawit?

Kalau saja kau dan keluargamu berada dalam salah satu jeriken kosong penguk yang antre mengular di bawah terik mentari, mungkin kalian juga takkan paham akan derita rakyat. Memang keluargamu tak bersalah, tetapi mereka terpeluk aib karena lakumu. Laku yang mementingkan CPO lebih laku lego di luar negeri, padahal negeri ini penghasil sawit tetapi wajan rakyat sedang mendambakan minyak, terlebih menjelang Lebaran.

Sambil memulihkan ingatan tentang sumpah jabatan, jangan kau biarkan telingamu pekak terhadap semua kata yang diucapkan rakyat, kata-kata yang ada di kamusmu maupun yang baru besok kau tahu.

Jika saja kau masih menyisakan selapis tipis nurani, coba dengarlah suara batin orang yang kelu karena mereka tak terbiasa menggelontorkan kosakata buruk selancar mencurahkan minyak goreng ke dalam jeriken bekas — sepanjang tangki pengangkut masih berisi.

Kau boleh pura-pura lupa akan sumpah jabatanmu, namun sejak kecil kau pasti tahu sumpah yang lain bernama serapah.

¬ Teks dalam gelas ukur CPO bukan pernyataan Indrasari

4 thoughts on “Pertanyaan untuk Dirjenkong Indrasari

    1. Saya gak habis pikir kenapa dia bisa begitu. Taruh kata dia gak memperkaya diri tapi memperkaya orang lain, dampaknya luas ditambah keonaran dalam masyarakat.

      Ratna Sarumpaet dulu dijerat pakai pasal onar. Lha ini si dirjen bukan cuma bikin onar, tapi merugikan rakyat dan negara.
      Perusahaan yang berkongkalikong itu pemain besar. Wilmar Group itu ora baèn-baèn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *