Saya baru tahu ada biskuit atau“roti kaleng” alias “roti blèk” cap Hock Guan pada 2014di gerobak penjual ketoprak. Saya ingat, waktu itu, suatu siang, jalan kaki meninggalkan bengkel mobil Andalan (kini berganti nama) dekat Gandaria City, Jaksel.
Sayang posisi kedua kaleng menyembunyikan logo. Yang penting, versi Hock Guan ada sosok ayah. Hock juga mengikat bahasa Indonesia: biskuit aneka rasa, bukan assorted biscuits.
Hock Guan mungkin saudara sepupu sekaligus saudara ipar Khong Guan, tapi beda kakek beda nenek, dan berlainan mertua.
9 Comments
biskuit aneh.. larang-larang dituku kok khon nguang.. 🤣
Waduh hahahaha 🤣
Lha di rumah ada Regal dalam kaleng besar pakai rante, masih utuh, baru dibuka kemarin malam, dan mungkin baru dimaem dua biji oleh istri. Dibeli berselang beberapa hari sebelum Paman posting tentang rante Regal itu dahulu.😁
Wah posting saya bbrp kali nyambung ke Sala. Weruh sakdurungé pinarak.
Belum pernah lihat Hock Guan di toko-toko di Solo Raya. Barusan tanya istri, dia juga belum pernah tahu, belum pernah dengar merek ini.
Tapi di lapak daring ada yang jual, bbrp, berarti ada peminatnya ya.
Eh bikin merek kok kayak ngembari
Paman sendiri belum lihat kecuali bleknya di gerobak penjual ketoprak itu ya.
Iya kemarin saya coba searching pakai kata kunci Hock Guan dan Surakarta keluarnya ya arsip lapak daring.😁
Iya juga, bikin merek kok kayak ngembari, mingkin karepe bikin me too.😬
Coba beli, Lik. Sekaleng aja.
Merek dibikin mirip itu mengindikasikan itikad tidak baik.