Persoalan lama di sejumlah tempat: sehabis tarawih, anak bawah umur tawuran. Perang sarung di Bekasi mencabut nyawa.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

“Adik dari tersangka terkena sayatan senjata tajam, diduga sabetan celurit, kemudian pelaku bertemu dengan kelompok korban, lalu korban dipukuli hingga tersungkur.”

Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan (¬ TVOneNews)

6 thoughts on “Perang sarung saat Ramadan mencabut nyawa

    1. Klitih itu busuk pol. Masa dari dulu nggak bisa diatasi. Penglitih pertama mungkin sudah tamat kuliah dan kerja. Lha kenapa muncul penglitih baru?

      Kalo soal perang sarung juga ada di wilayah saya. Biasanya pas tarawih mereka cuma kongko, ngobrol, jajan, di luar masjid, pamitnya aja ikut tarawih.

      Dulu ada yang perang batu, bukan di depan masjid, tapi di area rumah warga. Pemilik mobil ketar-ketir. Saya dan satpam menghalau, cuma berdua, tapi tulang kering satpam kena lemparan batu gede. Mereka anak-anak kampung luar kompleks. Ramadan ini semoga gak ada perang sarung diisi batu dan lainnya.

      Kalo di Otista dulu, sekitar jam sahur sampai terang tanah sering ada tawuran. Ramadan kok buat tawuran. Bukan berarti bulan lain boleh sih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *