Di sekitar Anda masih ada bekas boks telepon umum, seperti yang pernah saya poskan ini? Tadi saya foto ulang. Mungkin Telkom sudah tak peduli. Tercatat pun sudah tidak lagi. Tetapi kalau ada foto seseorang sedang membongkar aset bobrok itu boleh jadi Telkom bukannya berterima kasih, malah melaporkan kasus ke polisi.
Mungkin lho. Saya harap prasangka saya salah total. Bisa saja Telkom malah bersyukur kalau ada yang mau membongkar boks set telepon umum karatan, misalnya oleh pemilik rumah yang akan membuat jalan masuk ke garasi. Atau oleh siapapun yang terganggu.
Enak lho bagi Telkom karena tak keluar ongkos bongkar dan biaya pembuangan.
Misalnya pandemi hadir ketika kita masih tergantung telepon umum
9 Comments
Nggak pernah lagi lihat barang rongsokan aset bobrok begini ini di kota saya, Paman.
Bagus itu. Karena kepala Telkom atau kepala daerah?
Enggak tahu saya, Paman. Tapi seingat saya sudah bersih sebelum Gibran menjadi Mas Wali Kota Solo per 26 Februari 2021.
Lha zaman bapaknya dan wali kota sebelumnya?
Lha saya lupa itu sejak kapan tepatnya.😁
Kalo soal wali kota dan lampu pasti ingat
Tunggakan tagihan lampu.😬
Parabola (sat-dish) bekas Speedy di rumah pun demikian, Paman.
Akhirnya karena menghalangi, saya tukar ongkos rongsok dengan biaya bongkar ke tukang rongsok.
Solusi cerdas 😁👍🌺