“Jangan netes dulu ya. Jangan…” gumam saya kepada tetes air di ujung helai daun purple heart atau bunga adam hawa (Tradescantia pallida) yang sebentar lagi jatuh. Ternyata istri saya di belakang punggung saya, sudah siap mau pergi.
“Motret kok tanaman. Mbok motreti bojo,” katanya.
Sore tadi, sebelum senja, seusai menyirami tanaman, kumat lagi keisengan saya: memotreti hal yang sudah acap saya lihat, tapi tadi entah kenapa saya tertarik. Padahal tadi pagi sebagai pria iseng saya sudah menuntaskan impuls.
Sering ada hal baru, setidaknya pengenalan baru terhadap sesuatu, dalam rutinitas kita.
Memang sih, setelah itu bisa saja kita lupa. Yang penting kita merawat kesadaran.
3 Comments
Dan bojo eh istri, sudah nembung gitu, tetap tidak dipotret Paman?
Kalaupun difoto kan nggak muncul di blog, lha wong saya aja jarang mempublikasikan foto di blog 🤣
😁😬