Tadi saat saya duduk di teras terdengarlah suara “Baterai jam!” Oh, itu penjual baterai keliling yang selalu berjalan kaki. Saya ingat punya sisa baterai kancing yang dayanya sudah melorot menjelang garis bahaya.
Sempat terpikir untuk memberikan baterai CR 2025 ini kepadanya tetapi saya batalkan. Saya khawatir baterai ini akan dia jual sehingga merugikan konsumen.
Artinya saya berprasangka. Padahal bisa saja dia tak sudi menerimanya, lagi pula dia lebih paham baterai kancing dibandingkan saya. Padahal lagi, kalau konsumen, misalnya, tertipu karena dalam sebentar setrum baterai tamat, si penjual yang rugi, akan dikomplain.
Ah, baterai akan saya taruh di atas tutup bak sampah. Biasanya pemulung tahu, barang yang di situ boleh diambil, dan bukan jenis sampah langsung buang karena masih layak pakai.
2 Comments
Kang baterai keliling, ini yang tidak pernah ada di lingkungan saya. Pun pedagang balon yang naik motor seperti dalam konten lain Paman.
BTW berprasangka itu manusiawi, Paman.
Di Jabodetabek lumrah itu, pedagang baterai. Kadang juga lewat pedagang remote controller TV.
Sebaiknya sih jgn berprasangka ๐๐๐