Bakwan jagung dengan cabai rawit. Apa istimewanya? Nggak ada. Banyak keluarga bisa bikin dalam keadaan normal. Eh, normal?
Saat minyak goreng mahal dan langka, camilan yang digoreng adalah makanan mewah. Memang kemarin rak toko sudah diisi migor sawit lagi tapi tanpa HET.
Selain gorengan adalah cabai. Ada kalanya harga cabai melejit. Maklumlah cabai termasuk komoditas pertanian yang rawan gangguan. Tidak awet, bisa di serangan hama, dan panen terganggu karena cuaca apalagi jika banjir.
Baiklah, gorengan tanpa batas memang tidak sehat. Maka ada baiknya nengok saran Bu Mega. Rebus, kukus, bakar… Misalnya singkong.
8 Comments
Kelihatan enak, tapi bukan favorit saya 😁 pilihan terakhir saya.
Saya lebih suka tahu dan tempe goreng — apalagi kalau tempenya garit.
Saya semuanya 🤣
Badhoger. 😬😂🙏
Lama gak denger itu. 🤣
Bisa dianggap kasar sih. 😁
Kepala SMP saya dulu sering bilang gitu. Saya tahu istilah itu karena dia
BTW tadi sebelum pukul dua belas saya ke tukang servis sepeda dekat rumah, ngencengkan rante tril hitam dan nambah angin ban. Mampir ke wedangan dekat bengkel itu beli tahu-tempe goreng Rp 5.000 dpt 10 buah tapi tempenya bukan yg garit.
Pulang, pas penjual kerupuk asal Sragen — yang akan mengasihkan kerupuk ke warung makan sebelah rmh saya — memarkir motornya di depan rmh sy. Langsung saya beli Rp 6.000, dapat sak umbruk, entah berapa jumlahnya tadi, dan saya simpan dlm kulkas.
Stok tahu-tempe goreng aman sehari, stok kerupuk bakal untuk berhari2.😁
Dremba