Pungli 80 persen terhadap bantuan tunai nonpangan (BPNT). Demi pemerataan, kata perangkat desa.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

“Waktu pencairan di balai desa, KTP ibu saya difoto bersama uang 600 ribu. Tetapi saat keluar, diminta Rp500 ribu oleh apelnya (perangkat desa) katanya untuk pemerataan.”

Musyarofah (35), warga Desa Pakis, Kecamatan Konang, Bangkalan, Jatim, penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) ¬ Kabar Madura

3 thoughts on “Bantuan Rp600.000 tinggal Rp100.000

  1. Dahulu kala pernah baca kasus serupa, dengan dakih pemerataan, di Jakarta atau di mana gitu. Ternyata masih saja ada.

    Kalau benar pengakuan, dari Rp 600 ribu tinggal hanya Rp 100 000 (disunat Rp 500 ribu alias setengah juta rupiah), wah ndembik tenan itu pelakunya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *