Saya setuju dengan imbauan, bahkan larangan, dari kedai mana pun terhadap pengudap ihwal membawa makanan dan minuman sendiri dari luar. Kedai menyediakan meja dan kursi, atau tikar, untuk pengudap; bukan meminjamkan maupun menyewakan tempat duduk. Tak etis rasanya jika orang masuk cuma buat nebeng tempat.
Walakin demikian, saya tadi melanggar aturan saat ditraktir di sebuah kedai, saat hujan deras pula. Selama pandemi, kedai itu tak menyediakan minuman hangat maupun dingin buatan sendiri. Hanya ada minuman botolan dari lemari pendingin. Apa boleh buat, saya ambil botol saya dari mobil, dan pengelola kedai membiarkannya.
Dalam bioskop juga ada larangan serupa kedai. Minuman dan makanan penonton diminta satpam, ditaruh di atas meja. Camilan dan minuman yang dibawa masuk hanya boleh dari kantin bioskop dan pengasong di dalam. Selain demi bisnis mungkin juga demi keamanan.
4 Comments
Mungkin juga, toh pemilik kedai tahu saya terpaksa. Misalnya ada Aqua gak dingin harus beli juga akan saya lakukan.
BTW pemilik kedai pasti suka baca posting saya ini , apalagi kalo dia blogger 🙈
😂
Lha saya ya sangat setuju thd aturan pemilik kedai melarang pengudap membawa makanan-minuman dari luar. Bagus itu! 😁
BTW paman dibiarkan pemilik kedai mungkin krn yg dibawa Paman cuma air putih dlm botol, bukan minuman ringan, misalnya.
😇