Apakah pemilu yang serentak itu harus ditunda? Siapa yang diuntungkan, siapa yang dirugikan? Itu pertanyaan yang mendasar.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Cak Imin, big data, dan Pemilu 2024

TUNDA | Meme terhadap baliho Muhaimin “Cak Imin” Iskandar, sebagai capres, siapapun presidennya, sudah lampau. Begitu pun tebakan “Who is Muhaimin?” lalu ada jawaban, “Muhaimin is…” Yang baru, atas nama big data dia minta Pemilu 2024 ditunda.

Para data scientists mungkin bisa membuktikan ucapan Cak Imin benar, memang mayoritas suara warganet di media sosial mengisyaratkan setuju jika pemilu ditunda, antara lain karena kini ada pandemi.

Akan tetapi jika dilakukan referendum atau apalah — memang sih, suara rakyat sudah dikelola oleh legislator dan senator — untuk bekal amandemen, apakah hasilnya sama dengan aspirasi yang terbaca oleh big data? Tak ada yang tahu kecuali dicoba, dan itu adalah proses politik dengan segala dinamikanya.

Apakah pemilu yang serentak itu harus ditunda? Siapa yang diuntungkan, siapa yang dirugikan? Itu pertanyaan yang mendasar.

¬ Gambar praolah: Liputan 6

4 thoughts on “Gambar: Cak Imin, big data, dan Pemilu 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *