Jika Anda orang Jawa, yang masih bisa berbahasa Jawa nggladrah, mungkin jengah membacakan judul di atas.
Kata-kata itu saya temukan dalam sebuah cerpen di Koran Tempo pada 14 Desember 2014. Entah bagaimana editornya, jika dia orang Jawa, saat membaca nama dan alamat dalam cerita.
5 Comments
Ada kutipan : Kampung Kimpet tergolong ruwet.
Ndembik tenan itu yang bikin cerpen, Sam Paman. 🙈🙉🙊
Hwaduh. Siapa yang lebih ndembik: si redaktur atau si penulis? 🙈
kabeh!
Klo gak pernah ketemu basa Malangan, yang dibalik-balik itu, kimpet biasa aja. Kontil juga gak papa khan ada kanthil, kontal juga.
Pengarangnya yang niat bikin alamat begitu. Bisa jadi bahan penelitian tuh. Dulu Arswendo pakai nama samaran Titi Nginung, menarik sebetulnya untuk ditelusuri soal nama-nama yang diciptakan pengarang ya.
Paling komplen novel Langit Merah. Banyak nama redaktur Kompas.id jadi anagram. Jakob Oetama jadi Bejo Okatama. 😇