Tentang air dalam cangkir, juga punya ihwal airnya dan juga gelasnya. Inilah kehidupan. Pelaku kehidupan akan selesai, tapi kehidupan tidak.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Cangkir gelas baru terisi air sekian atau sudah terisi sekian?

Jawaban terhadap kedua pilihan dalam tanya itu punya satu jawaban: entahlah, nyatanya sekian.

Tentang sebuah tahap, bisa juga disebut capaian dalam rentang proses, air dalam wadah bisa gelas bisa cangkir bisa bening bisa tak tembus pandang, sering menjadi tamsil tentang sudut pandang dalam benak. Optimisme dan pesimisme.

Aku tak tahu lebih sering menerapkan cara pandang yang sama. Terhadap apapun.

Maka jalanilah hidup dengan bersyukur. Misalnya proses itu adalah perjalanan kepompong menjadi kupu-kupu, di dalamnya ada tahap yang tak disukai banyak orang, yaitu sebagai ulat sekaligus sebagai hama. Namun seburuk maupun seindah apapun rupa kupu-kupu dia akhirnya sampai di garis akhir. Alam berkendak begitu.

Cangkir gelas baru terisi air sekian atau sudah terisi sekian?

Tentang gelas berisi air, kita lebih suka membahas airnya atau wadahnya? Kadang bukan keduanya, karena terlalu biasa dan sering kita lihat, tak menarik untuk dipercakapkan.

Jika kita bicara air, mungkin menarik bagi ikan untuk mendekati.

Jika kita menilik gelas, mungkin terbayang sesuatu yang ringkih, ketika tertabrak setrika besi dia akan terguling dan jatuh ke lantai, lalu tinggal keping-keping pecahan di lantai.

Cangkir gelas baru terisi air sekian atau sudah terisi sekian?

3 thoughts on “Cangkir gelas baru terisi air sekian atau sudah terisi sekian?

  1. Benar, sudah dan baru itu tentang optimisme dan pesimisme.

    Saya sudah sembuh dari sakit. Nuansa optimisme. Sudah boleh bekerja, dolan, dst.

    Saya baru sembuh dari sakit. Belum boleh bekerja, masih harus banyak istirahat, dll.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *