Mug keramik dan enamel

Romantisisme dalam gaya vintage adalah bagian dari kesadaran historis. Bisa saja sih, asal "Ih, lutcyu ajah".

▒ Lama baca < 1 menit

mug keramik bergaya enamel cècèl cowèl

Salah satu selingan saat asah-asah atau korah-korah, atau mencuci piring, adalah mengamati barang yang kita cuci lalu melamunkan barang itu. Kita? Saya tak tahu apakah semua orang begitu. Mungkin hanya tipe pelamun dan pemimpi yang suka begitu. Isi benaknya terlalu berdesakan. Bahkan hanya dari dua mug ini, yang setelah kering saya foto di dapur, lamunan bisa ke mana-mana.

mug keramik bergaya enamel cècèl cowèl

Sepintas, kedua mug itu terkesankan dari enamel. Padahal yang krem itu adalah keramik, tapi dekorasinya mengarahkan impresi kepada enamel lawas, sudah cècèl cowèl.

Gaya vintage adalah obat rindu terhadap masa lalu. Termasuk terbadap alat makan dan minum enamel blirik, dari baskom, rantang, cangkir, hingga piring. Gaya ini mulai tumbuh pada 1990-an, dipelopori kelas menengah urban.

mug keramik bergaya enamel cècèl cowèl

Kini sudah jamak, dari warung angkringan, kedai priayi, sampai kantor ada barang enamel.

5 Comments

iKurniawan Minggu 27 Februari 2022 ~ 08.05 Reply

Kemarin tetiba kepingin mug keramik handmade dari pottery lokal. pas liat harganya, sempat mikir2..

akhirnya malah beli mug keramik gambar ayam jago
:D

Pemilik Blog Minggu 27 Februari 2022 ~ 09.13 Reply

Ayam jago memang legendaris. Dan banyak yang bikin, banyak jumlahnya. Dia adalah ikon zaman. Kita tak tahu apakah 2045 nanti alat makan yang serba ayam jago masih banyak yang jual dan suka. Artinya, ayam jago yang kita milikku sekarang bisa menjadi artefak berharga.
🙏😇W

junianto Jumat 25 Februari 2022 ~ 14.00 Reply

Beberapa hari lalu, sebelum sakit, saya beli untuk anak saya cangkir blirik ukuran 15 cm, harga Rp 21 000, mau saya bikin konten tapi tertunda melulu….

Pemilik Blog Jumat 25 Februari 2022 ~ 14.48 Reply

Semoga ananda semakin baik.
Soal konten mah bisa kapan aja
🙏⛑️

junianto Jumat 25 Februari 2022 ~ 14.57 Reply

Nggih, siyap, matur nuwun.

Tinggalkan Balasan